KOMPAS/ANDY REZA HIDAYAT
Tim dari Polres Kota Depok bersama pemerhati masalah anak Seto
Mulyadi mengunjungi tersangka penganiayaan anak Amn (13) di Markas
Polsek Beji, Depok.
TERKAIT:
Mediasi antara korban penganiayaan dan pelaku diperlukan sebagai solusi terbaik demi masa depan anak. "Kami berusaha menghubungi semua pihak, termasuk orangtua dan guru. Kami perlu tahu penanganan kasus anak ini tepat dan akurat. Mediasi masalah ini memungkinkan dilakukan selama proses hukum berjalan," tutur Kepala Polres Kota Depok Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, Senin (20/2/2012) di Depok.
Penilaian senada disampaikan Seto Mulyadi, pemerhati masalah anak. Menurut Seto, yang lebih penting saat ini adalah pendampingan korban dan pelaku. Mereka harus dipulihkan kondisi psikis dan mentalnya.
Mereka, katanya, perlu didampingi dan diajak bicara. Dia juga meminta agar tidak ada stigma negatif terhadap pelaku. "Masa depannya masih panjang," tutur Seto.
Kedua pandangan di atas senada dengan pernyataan Nurhasan (56) paman korban penganiayaan Saiful (12). Dia tidak menuntut apa-apa atas kasus ini. Pihak keluarga hanya menuntut agar Saiful dipulihkan kondisi kesehatannya.
Untuk proses hukum, dia menyerahkan ke pihak kepolisian. Saat ini Kepala Polres Kota Depok dan Seto Mulyadi sedang melakukan pertemuan di Depok. Mereka juga menemui langsung tersangka penganiayaan Amn (13).
Amn, siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Cinere menikam teman sekelasnya SM (12) sebelum berangkat sekolah, Jumat (17/2) lalu. SM ditemukan hampir tewas di got Perumahan Bukit Cinere Indah dengan luka delapan tusukan dan usus terburai.