KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Polisi berjaga-jaga dalam kegiatan latihan bersama Polri dan TNI di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Kamis (27/10/2011).
TERKAIT:
Kalau perlu copot Komandan Batalyon Kostrad dan Dansat Brimob.
-- TB Hasanuddin
Tubagus menambahkan, peristiwa itu juga menunjukkan bahwa disiplin para prajurit kedua institusi itu masih rendah. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo harus memberi tindakan tegas kepada para pelaku.
"Kalau perlu copot Komandan Batalyon Kostrad dan Dansat Brimob," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Anggota Komisi III Achmad Basarah menilai ada masalah laten antara TNI dan Polri. Menurut dia, ada kecemburuan di pihak TNI pada level di bawah jenderal terkait pengelolaan keamanan dalam negeri yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Polri. Belum lagi adanya pelarangan bisnis TNI.
"Perasaan cemburu dan iri terhadap Polri dari kalangan anggota-anggota TNI menyebabkan mereka mudah tersulut emosinya apabila sedikit saja ada masalah yang melibatkan unsur Polri," kata Basarah.
Seperti diberitakan, latar belakang terjadinya peristiwa tersebut yakni berawal dari patroli yang dilakukan pihak Brimob. Tiba-tiba rombongan tersebut dilempari batu oleh sekelompok orang. Dua anggota terluka di bagian kepala akibat lemparan batu, yakni Bripka Asrul Sani dan Briptu Saripudin.
Kemudian, anggota Brimob melakukan penyisiran di jalan bersama Polres, bahkan ada yang diberhentikan kendaraannya. Namun, tiga sepeda motor yang baru diketahui ditumpangi enam anggota Kostrad itu tidak mau berhenti sehingga anggota Brimob melepaskan tembakan dan kendaraannya terjatuh.