KOMPAS/MOHAMAD BURHANUDIN
Ilustrasi
PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mulai Jumat (9/3/2012) sore hingga malam, menelan korban jiwa.
Di
Desa Sapih, Kecamatan Lumbang, hujan juga mengakibatkan longsor. Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo
Mashuri Effendi mengatakan, longsor di Desa sapih mengakibatkan dua
orang anak meninggal, yakni Karlisan dan Sutrisno. Selain itu, Sartawan,
warga lainnya mengalami luka terkena material longsor.
Saat
dihubungi Kompas.com, Jumat (9/3/2012) malam, Mashuri mengatakan tengah
dalam perjalanan ke Desa Sapih, untuk mengetahui kondisi lapangan. Namun
sekitar pukul 21.00, kendaraanya terjebak macet di Kecamatan Sumberasih
karena banjir menggenangi jalur pantura. "Kendaraan tak bisa lewat. Ini
saya balik arah, mau lewat Jl Raya Bromo menuju Lumbang," ujarnya.
Guyuran
hujan lebat juga mengakibatkan banjir di sejumlah kecamatan. Data
sementara BPBD menyebutkan, Kecamatan Tongas, Sumberasih dan Leces juga
mengalami banjir.
Mashuri mengatakan, dia mendapat kabar dari
Camat Lumbang, Budi, bahwa longsor di Lumbang terjadi pada sekitar pukul
18.00 WIB. Budi mengatakan, banji yang melanda Tongas nyaris merata di
tiap desa. Dari 14 desa di Tongas, hanya Desa Sumberrejo dan Pamatan
yang ditengarai bebas banjir. "Banjir terparah di desa sepanjang jalur
Pantura. Antara alin Desa Bayeman, Desa Tongas Kulon, Tongas Wetan dan
Tambak Rejo," jelas Heri.
Di Kecamatan Sumberasih dilaporkan,
banjir memacetkan arus lalu lintas dari dua arah, karena genangan air
meluber ke jalan hingga setinggi lutut orang dewasa. Hal yang sama juga
terjadi di wilayah Kota Probolinggo. Sejumlah ruas jalan digenangi air
yang mengalir cukup deras, seperti di Jalan Brantas dan Jalan Soekarno
Hatta. "Jalan kok kayak sungai," ujar Zainal Abidin, warga setempat,
sekitar pukul 23.00.
Karena itu pula, dari arah timur, deretan
kendaraan berkilo-kilo meter terjebak macet mengular sampai Terminal
Bayuangga, Kota Probolinggo. Beredar kabar, genangan air pada sejumlah
ruas jalan Kota Probolinggo terjadi karena dam tunggak di Desa Patalan,
Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, jebol. Akibatnya, air pada
aliran kali pesisir pecah. Ada yang mengarah ke Kota Probolinggo, ada
pula yang ke arah pesisir.
Hingga berita ini ditulis, belum ada
keterangan resmi dari BPBD Kota Probolinggo. Dari pantauan di lapangan
hingga pukul 23.30, arus kali pesisir di Sumberasih relatif normal. Tapi
sejumlah ruas jalan di Kota Probolinggo berubah bak sungai akibat
derasnya banjir. Banjir ini mengganggu para petakziah yang hendak pulang
dari melayat ke keluarga almarhum KH Fawaid As'ad di Situbondo.