BEIJING - Makanan berjamur diberikan kepada
sapi-sapi yang berada di peternakan di China. Hal ini menyebabkan
tingginya kadar racun yang berada dalam susu yang dihasilkan sapi itu.
Laporan ini menyertai dugaan beredarnya susu beracun dari perusahan susu Mengniu Dairy Gruop dan Fujian Changfu Dairy Industry Group. Kedua perusahaan ini adalah distributor susu yang cukup besar di Negeri Tirai Bambu. Demikian diberitakan Reuters, Selasa (27/12/2011).
Pihak Dinas Pengawas Makanan China langsung memerintahkan kedua perusahaan tersebut untuk menghancurkan produk susu yang mengandung racun ini. Mereka juga mengabarkan bahwa kontaminasi pada susu akan hilang setelah sapi milik peternak tidak lagi mengkonsumsi makanan berjamur.
Dalam penyelidikan mereka, ternyata susu tersebut mengandung zat yang disebut aflatoxin. Zat ini dihasilkan oleh jamur yang biasa tumbuh di biji-bijian atau bahkan hasil panen seperti kacang, kacang kedelai, jagung dan gandum.
Racun tersebut ternyata ada di dalam susu yang dihasilkan oleh sapi dari kedua perusahaan itu. Celakanya, produk susu itu dikonsumsi oleh masyarakat luas yang kemudian mengeluhkan sakit usai mengkonsumsi susu.
Meskipun pada dosis rendah racun ini tidak menyebabkan rasa sakit yang berarti, tetapi bila dikonsumsi terlalu banyak pada akhirnya bisa menyebabkan kanker khususnya kanker hati.
Baik pabrik Mengniu dan Changfu sudah menyampaikan permintaan maafnya. Mengniu mengatakan, produk yang tercemar diproduksi dari pabrik mereka di Provinsi Sichuan. Sementara Changfu mengaku sudah menarik kembali produk susu yang tercemar oleh jamur itu.
Industri susu di China memang kerap dihadapkan pada kasus keracunan. Kasus terparah terjadi pada 2008 lalu, ketika enam bayi tewas dan 300 ribu lainnya sakit keras usai mengkonsumsi yang mengandung melamin.
