Presiden SBY memberikan arahan saat memimpin rapat kerja pemerintah di Ruang Garuda, Istana Bogor, Jumat (23/12) pagi. (foto: haryanto/presidensby.info)
"Patut kita syukuri ketika ekonomi dunia mengalami krisis, ekonomi kita tumbuh baik. Lantas rating kita juga kembali seperti sebelum krisis. Setelah 14 tahun, peringkat Investment Grade kembali kita dapatkan," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam bagian lain arahannya ketika membuka rapat kerja pemerintah di Ruang Garuda, Istana Bogor, Jumat (23/12) pagi. "Namun meskipun kita syukuri, ternyata ada tiga masalah yang menghambat. Tolong dibaca dengan baik," tambahnya.
Adapun ketiga masalah tersebut yaitu pertama masalah birokrasi yang dianggap menjadi penghalang. Kedua infrastruktur, dan ketiga korupsi. "Kita bukan hanya berkomitmen tapi mengubah segalanya secara fundamental," kata Presiden.
Terkait masalah birokrasi, SBY mengatakan situasinya sangat kompleks. Namun demikian tidak ada alasan apapun untuk tidak melakukan perubahan secara fundamental.
"Ini tidak identik dengan remunerasi. Yang kita lihat output-nya, sudah berubah atau tidak," SBY menekankan. "Saya ingin tiga tahun mendatang sungguh kita tangani dengan baik agar bisa diselesaikan. Tentu pengaruhnyaa akan besar terhadap pertumbuhan ekonomi ke depannya," tambahnya.
Untuk masalah infrastruktur, Kepala Negara kembali menyinggung soal MP3EI dan pengurangan belanja rutin pegawai untuk meningkatkan belanja modal. "Untuk infrastruktur, sudah ada MP3EI. Mari kita mobilisasi potensi yang kita miliki," kata SBY.
Sedangkan untuk masalah korupsi yang juga kompleks, Presiden meminta adanya upaya dari semua pihak untuk mencegah terjadinya korupsi. "Tidak semuanya dalam kendali Presiden. Tapi, harus bersama-sama mengefektifkan upaya pencegahan korupsi ini," SBY menandaskan. (yun)
