Sungai di Kebumen Dipantau 24 Jam

Suara Merdeka – Memasuki musim penghujan, bencana banjir mengancam sejumlah wilayah di Kebumen. Selain disebabkan sungai yang meluap, bencana banjir juga diakibatkan jebolnya tanggul karena tak kuat menahan derasnya aliran air sungai.
Kepala Bidang Irigasi pada Dinas Sumber Daya Air Energi Sumber Daya Mineral (SDA-ESDM) Kebumen Muchtarom SST mengatakan, guna mengantisipasi kondisi tersebut, pihaknya menyiapkan petugas piket banjir di sejumlah titik tanggul yang rawan jebol dan limpas. Antara lain di aliran Sungai Kedungbener, Kethek dan Sungai Kemit.
Salah satu tugas mereka adalah memantau peningkatan debit sungai. “Petugas pintu air juga kami siagakan selama 24 jam mengantisipasi jika air sungai meluap,” ujar Muchtarom SST, Kamis (3/11).
Persiapan lain yang dilakukan adalah pihaknya menyiapkan 20.000 karung plastik dan 1.850 unit bronjong. Karung plastik dan brojong diperlukan untuk mengantisipasi jika ada sungai yang airnya limpas atau meluber hingga menggenangi rumah warga.
“Potensi banjir di Kebumen sangat tinggi. Sejak awal kami sudah siaga dan menyiapkan antisipasi,” ujarnya seraya minta masyarakat mengadakan ronda jika terjadi hujan lebat pada malam hari.
Muchtarom mengingatkan, warga perlu mewaspadai jika terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi namun hanya dalam waktu singkat. Sebab hujan semacam itu kerap mengakibatkan banjir. Dari catatan, Oktober 2010 lalu terjadi banjir akibat jebolnya tanggul di Sungai Kemit. Seorang warga Desa Sidomukti Kecamatan Adimulyo yang tinggal dekat dengan tanggul tewas setelah rumah mereka diterjang banjir